Cari Blog Ini

Minggu, 24 Mei 2020

Berusahalah Sholat Jamaah meski harus membayar





وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتُوا الزَّكَوٰةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّكِعِيْنَ
dan dirikanlah sholat, dan tunaikanlah zakat serta rukuklah bersama orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqarah : 43)

Firman-Nya (واركعوا مع الراكعين) artinya, Allah Ta’ala menyuruh mereka untuk rukuk bersama orang-orang yang rukuk dari umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ikutlah bersama mereka dan bagian dari mereka. Jadilah bersama orang-orang mukmin berbuat yang terbaik, di antara amal kebaikan yang paling khusus dan sempurna itu adalah salat. Banyak ulama yang menjadikan ayat ini sebagai dalil yang menunjukkan kewajiban salat berjamaah.
              Rasulullah SAW bersabda “Sholat jamaah lebih utama dibanding sholat sendirian 27 derajat”. Rata-rata orang cerdas jika disuruh memilih antara 1 dan 27 pasti akan memilih yang 27, lebih banyak soalnya. Begitu pula seharusnya dalam perihal sholat jamaah ini, mukmin yang cerdas pastilah lebih mencari yang 27 ini.
            Dalam buku Petuah Bijak karya A. Yasin Muthohar dikisahkan, bahwa ada seoranng ulama yang amat suka sholat jamaah. Setiap masuk waktu sholat ia selalu berusaha untuk berjamaah. Pada suatu malam karena sebuah urusan beliau gagal mengejar jamaah isya’, beliau baru sampai ke masjid saat orang-orang sudah pulang selesai sholat berjemaah. Beliau pun pulang dengan perasaan sedih karena kehilangan keutamaan sholat jamaah.
            Sesampainya di rumah beliau kepikiran tentang selisih 27 derajat nya orang yang sholat jamaah dan yang sholat sendirian. Beliau berpikir kalau seandainya beliau sholat sendirian 27 kali maka beliau akan mencapai keutamaannya sholat berjamaah satu kali. Beliau pun melaksanakan sholat isya’ hingga 27 kali pada malam tersebut.
            Kemudian di dalam tidurnya pada malam itu beliau bermimpi seperti ini “aku sedang menunggang seekor kuda dan didepanku terdapat segerombolan orang yang berkuda pula, anehnya secepat apapun aku memacu kudaku aku tetap tidak bisa mendahului rombongan di depanku itu. Hingga salah seorang dari mereka yang melihatku berkata padaku “kau tidak akan dapat mendahului kami meski kau sholat 27 kali, karena kami sholat berjemaah” setelah itu aku terbangun dari tidurku”.
            Ibaratkan orang yang sedang melakukan perjalanan, misalkan ziarah maqam para wali, rekreasi atau semacamnya, lebih baik ikut rombongan atau menggunakan transportasi sendiri. Tentu lebih enak rombongn kan?, selain karena biaya lebih murah dan fasilitas yang lebih nyaman, berombongan juga memberi kesan kebersamaan. Selain itu jika ada 60 orang dalam rombongan dan ada satu orang yang sakit, masih ada 59 orang lainnya yang bisa merawatnya.
            Dalam sholat jamaah pun seperti itu, jika ada 60 orang yang sholat jamaah lalu diantara mereka ada yang tidak khusyuk, maka kekhusyukannya telah tertutupi oleh jamaah yang lain. Bahkan meski yang khusyuk itu hanya 1 dan 59 yg lainnya tidak, sholat mereka tetap di terima. Itulah mengapa dari sisi manapun jamaah lebih baik.
            Keutamaan yang lainnya adalah seperti yang dikatakan KH. Mahrus Aly “min asbabil futuh sholatul jamaah” sebab terbukanya hati adalah sholat jamaah. Seperti yang dijelaskan tadi sholat jamaah itu pasti diterima meski hanya satu diantara jamaah itu yang khusyuk sholatnya, begitu pula dalam do’a-do’a mereka, dari sekian banyak jamaah pasti ada meski hanya satu yang diijabah do’anya. Maka jika sholatnya sudah senantiasa diterima dan do’anya senantiasa di ijabah maka apakah tidak mungkin bahwa akan terbukanya hati mereka?
            Satu keutamaan lagi yang masih banyak tak diketahui khalayak adalah bahwa sholat jamaah ternyata dapat meningkatkan kemampuan otak kita. Buku karya Ari Ginanjar Agustian yang berjudul ESQ way123 menyatakan “semakin anda mengikuti jamaah, maka Neocortex pada otak anda akan semakin berkembang dan anda akan semakin cerdas”. Neocortex adalah lapisan otak yang berperan dalam proses berpikir. Merupakan warisan anotomis dahsyat yang membuat orang merasa perlu kelompok atau jama’ah.
            Demikianlah sholat jamaah berpengaruh besar pada efektifitas hati bahkan otak. Jadi sekali lagi dilihat dari sisi manapun sholat jamaah lebih baik dan banyak faedahnya. Hal-hal diatas itu masih secuil dari sekian faidah yang ada pada sholat jamaah. Maka mari sholat jamaah, hanya memerlukan beberapa langkah untuk ke masjid, atau ke musholla terdekat, atau setidaknya bersama istri, adek atau kakak, atau keluarga lainnya. Bahkan menurut guru kami, sholatah jamaah meski kau harus membayar tukang becak untuk menemanimu sholat jamaah, selama kau bisa melakukannya.


0 komentar:

Posting Komentar